KIBLAT.NET, Damaskus – Hak Asasi Manusia Suriah Center mengumumkan, lebih dari 30 ribu warga Suriah di distrik Hajar Al Aswad, pinggiran ibukota Damaskus, beresiko menghadapi kematian akibat kelaparan yang melanda daerah mereka. Organisasi tersebut menunjukkan bahwa pasukan rezim memberlakukan pengepungan di wilayah tersebut, sehingga warga terisolasi.
Seperti dilansir almoktashr.com, Jum’at (11 Oktober), menurut sebuah laporan yang dikeluarkan Pusat Dokumentasi Pelanggaran di Suriah, pada Kamis kemaren (10 Oktober) menyebutkan, sekitar enam ribu keluarga yang berjumlah hampir 36 ribu orang terjebak di wilayah tersebut.
Laporan itu menunjukkan bahwa semua pabrik roti di wilayah tersebut tidak bekerja karena kehabisan gandum. Lapran tersebut menambahkan, sebanyak 80 persen sekolah dan sejumlah masjid menjadi sasaran, baik langsung maupun tidak langsung, oleh serangan pasukan rezim Bashar Al Asad.
Laporan yang dinukil kantor berita Jerman, W.B.A, tersebut mengutuk keras pengepungan sistematis yang dilakukan pasukan rezim pada daerah selatan Damaskus tersebut, khususnya daerah Hajar Al Aswad. HAM Suriah Center dalam laporannya itu mendesak semua pihak dan organisasi internasional untuk segera turun tangan membuka pengepungan dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi ribuan penduduk sipil yang beresiko meninggal karena kelaparan .
HAM Suriah Center juga menyeru Palang Merah Internasional untuk melaksanakan tanggung jawabnya dan menempuh semua jalan dan cara untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan ke daerah yang terkepung tersebut.
Tidak ketinggalan, laporan itu juga mendesak Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon untuk menekan semua negara Dewan Keamanan melaksanakan tanggung jawabnya dalam mendorong penerapan pernyataan presiden PBB, yang ditandatangani oleh 15 negara. Dalam pernyataan itu, PBB mendesak rezim Suriah mengijinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Suriah melalui perbatasan. [hunef]
0 comments:
Post a Comment