Khalid Meshaal, Kepala biro politik Hamas, menyatakan bahwa kekuatan militer adalah satu-satunya alat perlawanan untuk membebaskan Al-Quds. Pada saat yang sama Ia juga menyerukan untuk memulai perlawanan rakyat luas untuk pembebasan Al-Quds.
Meshaal mengatakan kekuatan militer diperkuat oleh segala bentuk perlawanan yang berbeda, seperti senjata yang merupakan satu-satunya jalan untuk membebaskan al-Aqsa, dan ini merupakan tanggungjawab semua pihak baik Fatah maupun Hamas, bahkan ini adalah tanggung jawab Umat.
Meshaal menegaskan bahwa langkah pertama adalah menyerukan perlawanan dalam menghadapi Zionis hingga kita tidak beristirahat. Ia menyerukan untuk menyatukan dan merapatkan barisan serta menghapus perpecahan, karena hal tersebut menjauhkan kita dari peperangan yang sebenarnya.
Dalam konteks ini, Meshaal menyerukan kepada Fatah dan otoritas Palestina dan kekuatan lain di Palestina untuk mengadakan pertemuan darurat untuk mengatasi yahudisasi Al-Quds, ia mengatakan,”ada tanggung jawab bersama untuk melupakan perbedaan kita, dan menuntut adanya perlawanan rakyat yang luas terhadap penjajah Zionis untuk mempertahankan Al-Aqsa. Dan ia menambahkan,”daripada kita menunggu kehancuran Al-Aqsa lebih baik kita mencegah penghancuran itu.” (hr/it)
0 comments:
Post a Comment