Jakarta (SI Online) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan
salah satu nama yang disebut dalam hasil audit investigasi Proyek
Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional
(P3SON) Hambalang.
Di audit halaman 42 yang beredar dikalangan wartawan, Presiden disebut
dalam pertemuan antara Direktur Marketing Group Permai Mindo Rosalina
Manulang dengan Direktur Marketing PT Adhi Karya Muhammad Arief
Taufiqurrahman pada bulan Januari 2009."Pada saat itu MAT (Muhammad Arief Taufiqurrahman) mewakili Kepala Pt Adhi Karya TMBN/ Teuku Bagus Muhammad Noor menghadiri undangan untuk kepala-kepala divisi BUMN di sebuah kantor yang terletak di jalan Casablanca, di Hotel Haris, Jakarta Selatan. Pada pertemuan tersebut PT PP yang diwakili LHD dan PT DGI yang diwakili Mindo Rosalina Manulang menyatakan berminat membahas proyek Hambalamng," demikian dikutip dalam audit, Jumat (23/8).
Masih menurut hasil audit, pertemuan antara Mindo dan Arif sebenarnya bukan membahas mengenai proyek Hambalang.
"Pertemuan tersebut sebenarnya membahas mengenai kekurangan alokasi anggaran pendidikantahun 2009 yang kurang dari 20 persen, hal itu akan membahayakan posisi Presiden yang kemungkinan disomasi," dikutip dalam dokumen audit.
Seperti diketahui dalam UU Dasar 1945 telah diatur anggaran pendidikan minimal 20 persen dari total APBN yang disepakati.
"Untuk memenuhi anggaran pendidikan tersebut maka diambil dari dana yang bersumber dari rekening BA 99 yang kemudian dana tersebut dialihkan jadi belanja modal di bidang pendidikan dan disitulah Mindo akan berperan," tulis BPK.
Peran Mindo adalah mengatur penyaluran anggaran melalui proyek-proyek yang didanai rekening BA 99. Salah satunya proyek Hambalang. Setelah disalurkan BUMN Karya akan diminta bekerjasama dengan perusahaan mantan Bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Dua perusahaan Nazaruddin yang disebut adalah PT Anak Negeri dan Anugrah Nusantara.
Taufik kemudian melaporkan hasil pertemuanya tersebut kepada Teuku Bagus Muhammad Noor. Namun sepertinya TBMN sudah mengetahui terlebih dahulu akan adanya proyek tersebut karena kedekatanya dengan MH (Munadi Herlambang).
Munadi merupakan Sekretaris Divisi Pemudan dan Olahraga DPP Partai Demokrat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah beberapa kali memeriksa Munadi sebagai saksi.
Pertanyaannya beranikah KPK periksa SBY?
red: syaiful
sumber: actual.co
0 comments:
Post a Comment