ust. solmed |
“Jadi
perlu bijak dalam segala hal dan harus bisa menjadi tauladan. Jangan
asal omong, karena ustaz itu yang dilihat omongannya, jangan asal
berbuat, karena perbuatan ustaz juga ditiru. Jangan asal bertindak,
karena tindakan ustaz itu dijadikan contoh,” katanya kepada VIVAlife, Sabtu 24 Agustus 2013.
Kholil
Ridwan juga menegaskan tidaklah benar seorang ustaz menimbun harta dari
hasil dakwah. Yang benar adalah seorang ustaz atau dai kaya dari hasil
kerja dan usahanya yang lain.
“Dakwah
itu kewajiban. Maka tidak benar dakwah dijadikan profesi, karena itu
merupakan tugas kita semua. Kalau dijadikan profesi, takutnya nanti
seperti petinju,” ungkapnya.
Oleh
karenanya, Khalil berharap Solmed bisa mengambil hikmah dari
peristiwa-peristiwa yang telah menimpanya. "Mari kita perbaiki diri dan
mulia di mata Allah, bukan mulia dilihat mahluk,” ungkapnya.
Ketika dikonfirmasi kepada VIVAlife,
Solmed belum mau menjawabnya secara detail. Ia hanya ingin kasusnya
dengan penyelenggara dakwah di Hong Kong bisa selesai dengan baik. "Saya
sudah closed, maaf banget ya," ujarnya.
Sebelumnya
Solmed dengan percaya diri mengatakan Imam An Nawawi memasang tarif
saat melakukan dakwah. "Asalkan ikhlas dakwahnya dan banyak ulama yang
membolehkan, tidak ada salahnya kan?" ujar lulusan UIN Syarif
Hidayatullah itu. (umi)
• VIVAlife
0 comments:
Post a Comment