UNTUK menghindari Bai’at kepada Yazid, Hussein beserta keluarganya meninggalkan Madinah manuju Makkah.
Berita sampainya Hussein di Makkah ini tersebar ke berbagai daerah. Bahkan orang-orang Kufah setelah mendengar beritatersbut, mereka segera mengirim surat kepada Hussein, dengan maksud meminta kepadanya agar beliau datang ke Kufah untuk dibai’at sebagai khalifah.
Meskipun surat yang dikirim dari Kufah tidak ada henti-hentinya, namun Hussein tetap tidak mau pergi ke Kufah. Sebab ia masih ingat betul pengkhianatan orang-orang Kufah terhadap ayah dan saudaranya. Mereka mengaku sebagai Syi’ah Imam Ali, tapi kenyataannya mereka justru berkhianat.
Setelah melalui berbagai surat gagal, maka orang-orang Kufah tersebut mengutus beberapa orang guna menemui Hussein dengan tujuan yang sama.
Sebagai orang yang arif lagi bijaksana, walaupun sudah berkali-kali dikhianati oleh orang-orang yang mengaku sebagai Syi’ah Ahlul Bait, Hussein akhirnya mengutus Muslim bin Agil (sepupunya) ke Kufah guna membuktikan apa yang sudah mereka sampaikan.
Sesampainya Muslim bin Agil di Kufah, puluhan ribu penduduk Kufah menyambutnya serta membai’atnya sebagai wakil Hussein.
Muslim bin Agil segera mengirim surat kepada Husseinmemberitahukan mengenai keadaan dan apa yang terjadi di Kufah, serta mengharap agar Hussein segera berangkat ke Kufah.
Setelah menerima surat tersebut, Hussein segera memutuskan untuk segera pergi ke Kufah dan rencana tersebut ia sampaikan kepada keluarga serta sahabat-sahabatnya.
Abdullah bin Abbas (sepupu Ali) begitu mendengar rencana tesebut segera mendatangi Hussein dan menggagalkan rencananya. Sebab Ibnu Abbas tahu benar watak orang-orang yang selalu mengaku sebagai Syi’ah tersebut.
Dengan harapan dapat menyelamatkan negara dari orang-orang yang tidak layak memimpin negara, maka Hussein terpaksa menolak nasihat Ibnu Abbas dan keluarganya yang lain dan tetap berangkat ke Kufah beserta keluarganya.
Namun apa yang terjadi di Kufah?
BERSAMBUNG
0 comments:
Post a Comment