MUSLIM bin Agil akhirnya ditangkap dan dibunuh oleh Gubernur Kufah (Ubaidillah bin Ziyad). Sedang orang-orang Kufah yang telah menyatakan dirinya sebagai Syi’ah Imam Hussein dan telah membai’at Muslim bin Agil sebagai wakil Hussein tersebut, telah berkhianat.
Mereka berubah haluan, terpengaruh oleh bujukan dan rayuan Ubaidillah bin Ziyad dan berbalik menjadi pengikut Yazid. Bahkan mereka menjadi tentara yang dikirim oleh Ubaidillah bin Ziyad waktu menyerang dan membunuh Hussein beserta keluarganya di Karbala.
Begitulah asal mula terjadinya peristiwa Karbala. Satu-satunya anak laki-laki Hussein yang tidak mati dan selamat dari kekejaman orang-orang Syi’ah tersebut adalah Ali Zainal Abidin. Dialah yang paling mengetahui sebab terjadinya peristiwa Karbala.
Seorang ahli sejarah (tokoh Syi’ah) yang dikenal dengan sebutan Al Ya’Quubi, menerangkan sebagai berikut : Ketika Imam Ali Zainal Abidin memasuki kota kufah, beliau melihat orang-orang Syi’ah (Syi’ah ayahnya) menangis, beliaupun berkata kepada mereka: “Kalian membunuhnya tetapi kalian menangisinya. Kalianlah yang membunuhnya, lalu siapa yang membunuhnya kalau bukan kalian? Kalianlah yang membunuhnya.”
Itulah keterangan ulama Syi’ah, mengenai kata-kata Ali Zainal Abidin dalam menanggapi tangisan orang-orang Syi’ah, atas terbunuhnya keluarga Rasulullah SAW di Karbala.
Pada hari terbunuhnya, Hussein melakukan shaum sunnah Asyura seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah. “Aku akan berbuka bersama Rasulullah SAW,” ujarnya di detik-detik akhir hidupnya. [sunni-syiah]
HABIS
0 comments:
Post a Comment