Sunday, March 31, 2013

flu nya napoleon




"kemenangan demi kemenangan yang mengorbankan darah manusia hanya akan berakhir sengsara"
Bagaimana bisa flu membunuh tentara sebanyak itu sebelum mendengar ceritanya mari kita lihat siapa itu Napoleon. Kaisar Napoleon Bonaparte (lahir di pulau Korsika, 15 Agustus1769 – meninggal 5 Mei 1821 pada umur 51 tahun) berasal dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan nama Napoleone di Buonaparte .
Di kemudian hari ia mengadaptasi nama Napoléon Bonaparte yang lebih berbau Perancis. Keluarga Bounaparte adalah keluarga bangsawan yang berasal dari Italia, yang pindah ke Korsika di abad ke-16 Ayahnya, Nobile Carlo Bounaprate, seorang pengacara, pernah menjadi perwakilan korsika saat Louis XVI berkuasa di tahun 1777. Ibunya bernama Maria Letizia Ramolino. Ia memiliki seorang kakak, Joseph dan 5 adik, yaituLucien, Elisa, Louis, Pauline, Caroline, dan Jerome.


Kebangsawanan, kekayaan, serta koneksi keluarganya yang luas memberikan Napoleon kesempatan yang luas untuk belajar hingga ke jenjang yang tinggi. Pada bulan Januari 1779, Napoleon didaftarkan pada sebuah sekolah agama di Autun, Perancis, untuk belajar bahasa Perancis, dan pada bulan Mei ia mendaftar di sebuah akademi militer di Brienne-le-Château. Di sekolah, ia berbicara dengan logat Korsika yang kental sehingga ia sering dicemooh teman-temannya; memaksanya untuk belajar.

Napoleon pintar matematika, dan cukup memahami pelajaran sejarah dan geografi Ia menjadi siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun, kecerdasannya membuat Napoleon lulus akademi di usia 15 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Brienne pada 1784, Napoleon mendaftar di sekolah elit École Militaire di Paris. Di sana ia dilatih menjadi seorang perwira artileri. Ketika bersekolah di sana, ayahnya meninggal. Ia pun dipaksa menyelesaikan sekolah yang normalnya memakan waktu dua tahun itu menjadi satu tahun


Pada masa kejayaannya, Napoleon Bonaparte menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan. Diantaranya adalah Belanda dengan diangkatnya adiknya Louis Napoleon,Spanyol dengan diangkatnya Joseph Napoleon, Swedia dengan diangkatnya Jenderal Bernadotte sebagai raja yang kemudian melakukan pengkhianatan, sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia dengan diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara Polandia.

Namun ada 1 peristiwa yang membuatnya menyesal saat berperang di Timur Tengah tahun 1799 bermaksud berbaik hati melepaskan 1200 tentara Turki yang berhasil ditawan Perancis, ketika Perancis berhasil merebut Jaffa. Saat itu Napoleon sedang terserang influenza.
Quote:
Saat menginspeksi pasukan, Napoleon terserang batuk berat hingga ia mengatakan Ma sacre toux (Batuk sialan). Perwira pendamping Napoleon merasa sang jenderal mengatakan Massacrez Tous (Bunuh semua). Akibatnya, seluruh 1200 orang tawanan Turki itu dibunuh. Hanya karena batuk sang jenderal dan kesalahpahaman sang pendamping mendengarkan ucapannya.

0 comments:

Post a Comment

 

Blogroll

About