Saturday, April 6, 2013

Gender



      Berikut akan saya sebarkan tentang percakapan kiyai adung, sang kiyai yang gigih melawan logika nya orang-orang liberal. disini silahkan anda ambil pelajaran yang tersirat didalamnya dan saya berharap cerita yang akan saya kutip dari buku nya bang Abdul Mutaqin akan menambah wawasan yang mencerahkan bagi kita semua amiin,.
Kiyai Adung itu sendiri adalah tokoh kiyai kocak yang selalu beradu argumen dengan kaum liberalis, logikanya yang terkesan nglawak, tapi lawakannya memang bukan sembarang nglawak, hingga anda semoga terbahak-bahak tanpa berdahak. Baiklah simak cerita nya sebagai berikut:

TOKOH: kiyai Adung
                Surtiyem & Tuminem (pengikut feminis)
 GENDER
Surtiyem: "kyai, kesetaraan gender itu wajib hukumnya,"
Tuminem: "betul itu, bu semeleketeh. sudah saatnya perempuan tak lagi direndahkan" sahut                        Tuminem aktivis feminis tulen.
K.Adung: "siapa yang merendahkan ibu-ibu ini?
Surtiyem: "ya, siapa lagi kalau bukan para lelaki?" jawab Surtiyem ketus.
K. Adung: "lho, apa saya juga termasuk merendahkan ibu-ibu semua?" keheranan.
Tuminem: "Apa kiyai nggak merasa bahwa kiyai selalu menmpatkan diri sebagai pemimpin
                   dan selalu berdalih bahwa lelaki itu adalah pemimpin bagi perempuan,"Tuminem                        nyrocos.
Surtiyem: " betul itu, ujung-ujungya lelaki merendahkan perempuan. padahal perempuan itu                      setara dengan laki-laki,"suara Surtiyem semakin meninggi kaya monas.
kiyai Adung pun mlongo
Tuminem: "kok kiyai mlongo jawab dunk?, nyemes kiyai Adung
K Adung: " lalu ibu- ibu ini mau disamakan dalam hal apa? kita memang sudah diciptakan da
                   lam kodrat yang beda. sampai kiamatpun wanita akan berbeda dengan laki-laki.
                   terus apa saya harus hamil, melahirkan, menyusui, atau haid supaya sama dengan 
                   ibu-ibu?"
Surtiyem: "ih naif bgd, sih. Dalam hal kodrat kami memang harus hamil dan menyusui. tapi 
                   berikan pula kami hak untuk menolak hamil dan menyusui. ini demi keadilan......
                   kalo para suami punya hak untuk mengahamili kita, kita juga punya hak untuk me
                   nolak untuk hamil. berikan peran yang lebih besar agar setara dengan lelaki"
Surtiyem semaki membuat kiyai Adung mlongo, kaya sapi ompong.

Sejenak kiyai bedialog dengan batinnya sendiri, ya Salaam, ini mah bener-bener sudah setuju dengan worldview kaum feminis barat. Nanti ujung nya bakalan nuntut hak untuk melakukan aborsi dan hak minta cerai tanpa alasan syar'i.

Mengapa mereka nggak mikir bahwa gerakan gender lahir karena kondisi perempuan dibarat itu dulunya tertindas? dulu mereka ditindas sebebas-bebasnya, karena itu lah mereka menyuarakan kesetaraan.

Sekarang ini, mereka memang mendapatkan kebebasan yang sebebas-bebasnya, termasuk berzina dengan siapa saja asalkan dilakukan suka sama suka. makanya tidak heran kalau film-film barat, sering diselipin adegan atau dialog yang menyatakan demikian, I slept with him, but my hearth with you", yang dalam bhs jawa nya nih: " guweh bole ditidurin ame dia, tapi hati guweh tetep milik mu, kira-kira gicu,.

K Adung: " nah kalau urusan menolak hamil dan menyusui, minta ke suami masing-masing
                     dunk,.jangan sama ane, emang ane laki apaan? mulai dah kiyai pasang jurus
                     hingga bikin sutiyem dan temennya merah wajah.
Surtiyem: "jangan GR ya kiyai, kita diciptakan oleh Tuhan yang Maha Adil sebagai mahluk 
                    yang setara. Tuhan tidak membeda-bedakan antara lelaki dan perempuan hanya 
                    karena gender. kami bisa mengambil alih tanggnug jawab laki-laki, siapa bilang 
                    tidak bisa?,.dengan nada sewot
K Adung: " yang membeda-bedakan itu sesungguhnya NT sendiri dan orang-orang yang me
                    nuntut kesetaraan. "kan NT sendiri juga yang ga merasa setara."
yee jangan bolak balikan fakta dunk kiya..." Surtiyem tambah geram,.


"bersambung"

0 comments:

Post a Comment

 

Blogroll

About