Tuesday, April 30, 2013

Jika Berlebihan, Malah Bikin Loyo



 
***********************************************************************************
*************************************************************************************
Hidayatullah.com--Salah satu obat atau suplemen yang tak pernah sepi di pasaran adalah produk yang mampu meningkatkan stamina pria. Termasuk ketika obat herbal mulai diterima pasar, produk herbal yang dipercaya menjadikan pria semakin “perkasa” pun tak ketinggalan ikut meramaikan. Bahkan banyak masyarakat yang lebih memilih herbal, karena dipercaya lebih aman tanpa efek samping.
Hanya saja,  jika dulu ramuan ini disajikan dalam bentuk jamu atau rebusan yang rasanya kurang nyaman, kini herbal—termasuk ramuan peningkat stamina—diramu bersama dengan kopi. Kopi dianggap jenis minuman yang mampu mengurangi aroma yang kurang nyaman.
Meski demikian, masyarakat tetap harus berhati-hati, belum lama ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melansir 22 merek atau nama kopi yang dianggap mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Kesemua merek kopi yang katanya untuk meningkatkan stamina pria itu ternyata dicampuri bahan obat, yang biasa digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi. Padahal, ingridient yang diumumkan dalam kemasan produk tersebut berbahan herbal.

Meski produk kopi peningkat stamina itu telah banyak yang dirazia, tidak berarti kopi jenis ini hilang di pasaran.  Justru banyak merek-merek baru bermunculan menawarkan ramuan alami tanpa BKO. Seperti yang dituturkan oleh Ghoffar, direktur sebuah perusahaan yang baru satu bulan ini mengeluarkan kopi stamina. Menurutnya, produk yang ia keluarkan sangat aman untuk tubuh, karena murni mengandung herbal. “Setiap bahan baku yang didapat, selalu diuji lab dan tak ada unsur obat kimia,” katanya.
Pasaran kopi stamina, ujar Ghoffar, sangat potensial. Pasalnya berdasarkan penelitian, 70 persen laki-laki di Indonesia mempunyai masalah seksual. Tak heran jika sebuah produk herbal stamina pria angka penjualannya di satu daerah dalam satu bulan mencapai Rp 3,5 miliar. Inilah yang mendorong Ghoffar mengeluarkan kopi stamina yang memiliki brand “Every Night Every Day With Happiness”. Prediksi Ghoffar tak meleset, baru satu bulan produknya diluncurkan, penjualan produk kopi staminanya sudah mencapai Rp 300 juta.

Ghoffar meyakinkan bahwa ramuan produknya sudah berdasarkan penelitian laboratorium di Korea. Ramuannya terdiri dari gingseng merah Korea, lingzhie, rumput laut, habbatussauda, pasak bumi, coklat hitam dan purwoceng. “Ramuan kami yakni rekomendasi dari formulator kopi stamina di Korea,” ujar Ghoffar. Ia yakin produknya akan cepat diserap pasar.

Dokter Zaidul Akbar, praktisi pengobatan herbal menyarankan agar proporsional dalam mengonsumsi kopi khusus pengatrol stamina pria. “Kita tidak tahu sejauh mana interaksi kimia yang terjadi ketika kopi dicampurkan dengan herbal-herbal tersebut,” jelasnya. Kopi sendiri, tambah Akbar, jika diminum murni tanpa bahan campuran berfungsi sebagai penguat jantung.  “Makanya orang yang memiliki detak jantung berlebihan tidak direkomendasi mengonsumsi kopi,” ujar dokter yang juga pengasuh rubrik Konsultasi Syifa di majalah ini.

Akbar mengakui pernah menerima pasien pengonsumsi kopi stamina. Pasien tersebut tadinya ingin tampil perkasa, tapi justru menjadi loyo.  Ada juga pasien yang setelah minum kopi justru mencret-mencret dan jantung berdebar. Bahkan, tak heran juga, banyak orang yang mengonsumsi kopi stamina justru tak merasakan reaksi apa pun. Seperti yang dialami oleh Ibnu. Pria warga Tambun, Bekasi, Jawa Barat ini mengaku sering mengonsumsi beberapa produk kopi stamina, tapi tak merasakan khasiatnya. “Tidak ada perubahan apa-apa,” katanya.

Memang, aku Ghoffar, produk kopi staminanya tidak bisa spontan memberikan efek stamina. “Tergantung pada metabolisme dan vitalitas tubuh konsumen,” jelasnya.
Hal serupa juga ditegaskan Akbar, “Reaksi tubuh orang berbeda-beda, tidak selalu sama.” Tidak berarti jika seseorang yang letih atau lelah, lantas minum kopi stamina langsung pulih staminanya. “Kalau dia letih dan lemahnya karena kecapean, maka solusinya harus istirahat. Kecuali, kalau letih karena kurang mineral, mungkin tepat dengan minum kopi tersebut,” ulas Akbar.

Itu pun harus benar-benar diperhatikan dosis pemakaiannya. Pasalnya, kata Akbar, herbal-herbal penguat stamina termasuk dalam herbal bersifat panas. “Jika tubuh berlebih panas, akan mengakibatkan stroke. Kerja ginjal akan semakin berat,” terangnya. Makanya, Akbar menyarankan agar berhati-hati dalam mengonsumsi kopi stamina.
“Coba cermati apakah kopi tersebut mengandung BKO. Dan, proporsional dalam mengonsumsi, jangan sampai berlebihan,” sarannya.

Tidak hanya Akbar yang menyarankan agar berhati-hati. Ghoffar juga meminta kepada penderita sakit gagal ginjal, jantung, dan asma agar tidak mengonsumsi produknya. Ghoffar menjelaskan, “Dalam kopi tersebut terdapat herbal yang membuat orang yang mengonsumsinya merasa ingin minum air lebih banyak, padahal orang yang gagal ginjal tidak boleh minum terlalu banyak. Sementara bagi penderita jantung, beberapa herbal ini berfungsi untuk memacu jantung.” Sementara bagi penderita asma, harus diwaspadai jika setelah minum lalu melakukan aktivitas hubungan suami istri, sebab akan mengganggu pernapasan. Bagi penderita asam urat, Ghoffar menyarankan agar banyak minum air putih setelah setengah jam mengonsumsi kopi stamina.

Terakhir, Ghoffar justru sangat menyarankan agar pasangan suami-istri untuk menguatkan faktor psikologis dalam hubungan. “Menciptakan suasana yang nyaman di antara pasangan akan membuat hubungan suami-istri semakin mesra, meski tanpa mengonsumsi kopi stamina,” pungkasnya.* Ahmad Damanik/Suara Hidayatullah

0 comments:

Post a Comment

 

Blogroll

About