Dulu waktu masih duduk dibangku sekolah saya sempet pushing tujuh keliling, gara-gara teori yang satu ini, soalnya lagi mikirin PR matematika yang begitu sukar dan banyak, eh malah keinget sama pelajaran sejarah manusia purba, waktu itu kepala lagi pusing tapi juga ketawa sendiri,.gumam saya "berarti nenek moyang saya itu kera" sungguh bertentangan dengan penciptaan manusia yang pertama yaitu Nabi Adam AS..kalau teori ini benar tapi kenapa ya kera-kera yang ada di kebun binatang yang udah tahunan itu kok ga jadi manusia?,.gubrag, cuaapek deeeh.
nah berikut ini nih sob,.hikmah lovers bisa baca sebuah penggalan kisah bincang-bincang serius tapi humoris antara tokoh Islam dengan liberal yang bisa kita ambil ibrahnya
*L: tokoh liberal
*K: kiyai
L: "bagaimana ceritanya kiyai menjadi muslim?" tanya seorang yang mengaku saintis.
K: "ya karena ane mencintai Islam,"jawab kiyai Adung santai.
L: "sejak kapan kiyai mencintai nya?"
K: "ane gak tahu persis. yang jelas sejak kecil ane sudah muslim".
L: "bagaimana dengan kedua orang tua kiyai?"
K: "sama kayak ane. mereka muslim taat."
L: "apakah keduanya megajarkan dan mengajak kiyai menjadi muslim?"
K: "ya wajar, kan?"
L: "kalau begitu kiyai keliru. kiyai menjadi muslim karena orang tua kiyai itu muslim, bukan panggilan hati nurani".
K: "kenapa begitu?
L: "ya, sebab bukan mustahil kalau kiyai lahir dan dibesarkan dari orang tua yang muslim, kiyai tidak menjadi seorang muslim seperti sekarang ini."
K: "bagaimana dengan ente, maksud ane kepercayaan ente?"
L: "saya saintis".
K: "wah kuerens,.. kepercayaan apa tuh?"
L: "kepercayaan yang berdasarkan akal sehat, logika, dan hasil penelitian yang valid. pendeknya saya sangat percaya sains, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Tuhan bagi saya adalah sains yang bersifat pasti"
K: "oo,. bagaimana dengan orang tua ente?"
L: "sama seperti saya, cuma mereka masih percaya kepada Tuhan tapi bagi saya tidak karena bagi saya Tuhan adalah sains".
K: "kok bisa?"
L: "saya tak ingin seperti kiyai, yang menjadi muslim karena ikut-ikutan orang tua bukan dari hati nurani".
K: "kalau ente seorang saintis, bahkan menganggap sains itu sebagai Tuhan, bisa enggak ente jelasin ke ane siapa itu Darwin dan teori evolusi nya?"
L: "tidak cukup menjelaskannya dipertemuan yang singkat ini".
K: "bisa enggak ente menyederhanakan secara singkat saja?"
L: "tidak mungkin karena kiyai tidak akan bisa memahaminya secara utuh"
K: "ok,.tapi ente percaya dengan teori itu?"
L: "yang jelas, saya paham dengan teori itu dan membenarkan teori itu".
K: "ya sekarang ane percaya omongan ente ini".
L: "apa yang kiyai percayai?"
K: "ada yang bilang pada ane kalau tingkah laku ente mirip kera".
L: "siapa yang bilang gitu?, ngaco tuh!!". si saintis sewot.
K: "yang ngomong kan mbah Darwin mu",.tew tew jawab kiyai yang sudah reot itu.
0 comments:
Post a Comment