Orang-orang yang bertaqwa dan menyembunyikan ketaqwaannya dikalangan
ummat ini jumlahnya tidaklah sedikit, baik dewasa maupun anak-anak,
laki-laki atau perempuan. Diantara mereka adalah Asiyah Binti Mazahim,
istri Fir’aun. Dialah yang dimuliakan oleh Alah Ta’ala di dalam Al
Qur’an. Allah berfirman :
“ Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang
yang beriman, ketika ia berkata; “ Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku
sebuah rumah di sisi –Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun
dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim (QS At-Tahriim : 11)
Yahya bin Salam berkata,” Adapun firman Allah “Allah membuat istri dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir (QS AT Tahrim :10)
adalah perumpamaan yang disebutkan Allah sebagai teguran terhadap
Aisyah dan Hafsah ketika mereka berselisih dengan Rasul SAW, dimana
mereka’berunjuk rasa’ kepada beliau. Lalu Allah membuat perumpamaan juga
kepada mereka berdua tentang Istri Fir’aun dan Maryam binti Imran,
sebagai motivasi untuk berpegang teguh dalam ketaatan dan konsekuen
terhadap agamanya .
Ada juga yang mengatakan” Ini adalah dorongan bagi kaum mukminin agar
senantiasa bersabar ketika ditimpa cobaan. Yakni jagalah kesabaranmu
ketika mendapatkan cobaan yang ternyata lebih lemah daripada kesabaran
istri Fir’aun ketika dia mendapatkan tekanan dari Fir’aun. Dimana pada
waktu itu Asiyah beriman apa yang dibawa Musa. Ada yang berpendapat
bahwasanya dia adalah bibi Musa yang beriman kepadanya.
Abul Aliyah berkata,” Fir’aun mengetahui keimanan istrinya, lalu dia
keluar di hadapan khalayak ramai seraya berkata,’ Apakah yang kalian
ketahui tentang Asiyah binti Mazahim? Mereka memujinya . Maka Fir’aun
berkata kepada mereka , “ sesungguhnya dia menyembah Tuhan selain aku. “
mereka bertanya kepadanya (Jika demikian) bunuhlah dia.” Kemudian
dibuatkan untuknya tiang. Setelah itu tangan dan kakinya diikat .
Diapun berkata,” Ya tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah
disisiMu dalam surga. “ Hal itu bersamaan dengan kehadiran Fir’aun di
tempat penyiksaan itu. Maka dia (asiyah) tertawa ketika melihat rumahnya
di surga. Fir’aun berkomentar.,”Apakah kalian tidak merasa heran dengan
kegilaannya. Kita menyiksanya, namun dia tertawa.” Setelah itu
keluarlah ruhnya dari jasadnya.
Salman Al farisy berkata sebagaimana diriwayatkan Usman Al Hindy,”
Awalnya dia disiksa dengan panasnya matahari. Ketika sinar matahari
menyengatnya, para malaikat melindungi dengan sayap-sayapnya.” Dikatakan
bahwasanya dikatakan kedua tangan serta kakinya ditancapkan di bawah
sinar matahari, sedangkan punggungnya dikenakan rantai yang melingkar.
Lalu allah memperlihatkan kepadanya hingga ia melihat tempatnya di
surga.” Hasan berkata,” bahwasanya tempatnya terbuat dari mutiara,”
tatkala ia berkata,” selamatkanlah aku.
“ Lalu Allah menyelamatkannya
dengan sebaik-baik penyelamatan. Lalu dia mengangkat ruhnya ke surga.
Disana dia makan, minum dan bersenang-senang.
Inilah sosok wanita beriman. Dia hidup di bawah kekuasan Fir’aun
dengan berbagai macam cara bahaya. Sementara suaminya adalah manusia
paling kafir kepada Allah, Tuhan sekalian alam. Ketika itu Fir’aun telah
mengakui dirinya sebagai Tuhan serta dzat yang patut disembah sebagai
sekutu Allah. Namun Asiyah tidak tunduk pada keadaan yang demikian,
bahkan dia menyerahkan segalanya kepada Allah, baik ketika susah maupun
senang.
Memohon kepada Allah dengan berdo’a untuk diselamatkan dari
Fir’aun dan perbuatannya, baik kekufuran, kezaliman dan kecongkakannya.
Sebagaimana dia memohon keselamatan dari kaum yang zhalim, yakni
orang-orang qibti penduduk mesir. Respon terhadap permohonannya tidaklah
terlambat. Allah telah mengangkatnya ke tempat yang tinggi. Dia telah
membangun istana untuknya di surga.!!
0 comments:
Post a Comment