AP/Pablo Martinez Monsivais
Metrotvnews.com, Washington: Para pejabat Amerika Serikat (AS) menganggap kecil ancaman perang di Semenanjung Korea yang dilontarkan Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir. Juru bicara Gedung Putih Jay Carney menyatakan, AS tidak terkejut bila Korea Utara meluncurkan rudalnya.
Dalam keterangan kepada pers, Jay Carney mengatakan, "Kami tidak terkejut melihat mereka melakukan tindakan seperti itu. Mereka pernah melakukannya sebelumnya."
Di tempat terpisah, Panglima Militer AS Jenderal Martin Dempsey, menyebut ancaman serangan nuklir Korea Utara sebagai pernyataan sembrono. Dempsey mengatakan, sikap Korea Utara tetap sulit diperkirakan karena tidak banyak yang tahu tentang sosok pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Jong-un berkuasa semenjak kematian ayahnya, pada Desember 2011.
Korea Utara sejauh ini telah mengancam akan menyerang sasaran strategis AS dan Korea Selatan, sekutu AS. Rezim negara Komunis itu juga telah meminta agar kedutaan negara-negara asing mengevakuasi para stafnya sebelum 10 April nanti. Mereka tidak bisa menjamin keselamatannya jika perang benar-benar terjadi.
Rusia, yang mengaku telah menjalin kontak dengan Pyongyang, mengatakan, pihaknya terus mencoba mengklarifikasi pernyataan Korea Utara tentang permintaan evakuasi para diplomat tersebut.
Media terbitan Korea Selatan melaporkan, Jumat (5/4), bahwa Korea Utara telah memindahkan rudal-rudal jarak menengahnya yang ditempatkan di pantai timur negeri itu. Rudal-rudal yang belum teruji itu diyakini mampu mencapai pangkalan militer AS di Guam, di perairan Lautan Pasifik.
Ancaman itu membuat AS mempersiapkan sistem pertahanan rudalnya, Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan, negara itu telah menyiapkan dua kapal perang yang memiliki sistem pertahanan Aegis untuk memantau situasi. (BBC)
0 comments:
Post a Comment