Aparat
Rusia menyerbu kelompok militan yang ada di wilayah Dagestan. Kelompok
itu diduga memiliki hubungan dengan pelaku bom Boston Tamerlan Tsarnaev.
Tahun lalu, Tamerlan sempat berkunjung selama enam bulan ke Dagestan.
Dia diduga berhubungan dengan kelompok radikal pada kunjungannya itu.
Penyerbuan itu dilakukan pada Senin 29 April waktu setempat. Aparat
berhasil membunuh dua orang militan dalam operasi ini. Demikian
diberitakan CNN, Senin (29/4/2013).
Salah satu militan yang tewas bernama Shakrudin Ashkabov. Pemerintah
Rusia menduga Askhabov pernah bertemu dengan Tamerlan saat dia
berkunjung ke Rusia tahun lalu.
Pemerintah Rusia memang berusaha menghubungkan serangan bom Boston
dengan gerakan militan di wilayah Kaukasia. Presiden Rusia Vladimir
Putin menyebut serangan Boston sebagai bukti bahwa separatis Chechnya
adalah kelompok Teroris .
Kelompok militan di Kaukasia sendiri berusaha menjauhi peristiwa bom Boston. Salah satu pemimpin militan Kaukasia Doku Umarov menyatakan, musuh mereka bukan Amerika serikat (AS) tetapi Rusia.
Kelompok militan di Kaukasia sendiri berusaha menjauhi peristiwa bom Boston. Salah satu pemimpin militan Kaukasia Doku Umarov menyatakan, musuh mereka bukan Amerika serikat (AS) tetapi Rusia.
Tamerlan tewas dalam pengejaran polisi Jumat 19 April lalu. Sedangkan
adiknya, Dzhokhar, kini mendekam dalam sel penjara yang dilengkapi
dengan pintu baja. (CNN/OKZ/Eramuslim/Dz)
0 comments:
Post a Comment