Kim Jong-Un (Foto: AFP)
PYONGYANG - Ribuan warga Korea Utara (Korut) turun ke jalan Kota Pyongyang demi mendukung pemimpin mereka, Kim Jong-Un. Mereka mendukung penuh imbauan Jong-Un bersiap berperang melawan Amerika Serikat (AS).
Mereka meneriakan kata-kata "Kematian untuk imperialis AS" dan "Hantam AS di agresor". Selama 90 menit, prajurit yang bercampur dengan mahasiswa, melakukan aksi jalan kaki ke Kim Il-Sung Square di Pyonyang. Demikian diberitakan Associated Press, Jumat (29/3/2013).
Dukungan mereka tunjukkan kepada militer dan Kim Jong-Un. Ribuan warga ini pun menyebutkan siap mati demi membela negaranya melawan Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, pada Jumat 28 Maret lalu, Kim Jong-Un melakukan pertemuan militer darurat. Pertemuan militer itu dimaksudkan untuk memerintahkan pihak militer Korut mempersiapkan unit roket dari serangan AS dan Korea Selatan (Korsel), bila terjadi provokasi dari AS ataupun Korsel.
AS dan Korsel melakukan latihan perang di Semenanjung Korea pekan ini. Latihan perang ini juga melibat pesawat pengebom B-2 Stealth yang berpotensi membawa senjata nuklir. AS menegaskan, pengiriman pesawat itu merupakan bagian dari misi latihan perangnya dengan Korsel.
AS hanya mengatakan bahwa B-2 adalah salah satu instrumen yang paling penting bagi AS untuk memperkuat strategi penangkalan di wilayah Asia-Pasifik. Pentagon menegaskan pula, pesawat B-2 yang berangkat dari pangkalan militer AS di Guam sedang menjalani latihan penerbangan rutin.
Mereka meneriakan kata-kata "Kematian untuk imperialis AS" dan "Hantam AS di agresor". Selama 90 menit, prajurit yang bercampur dengan mahasiswa, melakukan aksi jalan kaki ke Kim Il-Sung Square di Pyonyang. Demikian diberitakan Associated Press, Jumat (29/3/2013).
Dukungan mereka tunjukkan kepada militer dan Kim Jong-Un. Ribuan warga ini pun menyebutkan siap mati demi membela negaranya melawan Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, pada Jumat 28 Maret lalu, Kim Jong-Un melakukan pertemuan militer darurat. Pertemuan militer itu dimaksudkan untuk memerintahkan pihak militer Korut mempersiapkan unit roket dari serangan AS dan Korea Selatan (Korsel), bila terjadi provokasi dari AS ataupun Korsel.
AS dan Korsel melakukan latihan perang di Semenanjung Korea pekan ini. Latihan perang ini juga melibat pesawat pengebom B-2 Stealth yang berpotensi membawa senjata nuklir. AS menegaskan, pengiriman pesawat itu merupakan bagian dari misi latihan perangnya dengan Korsel.
AS hanya mengatakan bahwa B-2 adalah salah satu instrumen yang paling penting bagi AS untuk memperkuat strategi penangkalan di wilayah Asia-Pasifik. Pentagon menegaskan pula, pesawat B-2 yang berangkat dari pangkalan militer AS di Guam sedang menjalani latihan penerbangan rutin.
0 comments:
Post a Comment