Berdasarkan prediksi sejumlah ilmuwan pada masa itu, akhir kehidupan dunia bukan hanya dikarenakan kondisi panas atau dingin yang ekstrem, tapi juga mungkin disebabkan oleh ledakan Matahari, bulan, dan hujaman meteor raksasa.
Arsip majalah Popular Science edisi September 1939 bertajuk‘How Will the World End?’ sudah memvisualisasikan proses kiamat dengan ilustrasi kehancuran Bumi. Bersamaan dengan ilustrasi itu, majalah terbitan Amerika Serikat ini juga menyertakan tiga artikel.
Skema pertama menggambarkan ribuan orang di Manhattan berlarian karena serangan meteor ke kota. Tapi, para penduduk itu tak sempat menyelamatkan diri karena asteroid seukuran kota berkecepatan satu nanodetik kadung meluluhlantakkan seisi kota.
Kemudian, Popsci melansir, 5 April 2013, skema lain yaitu ledakan bintang. Disebutkan sewaktu-waktu bintang bisa menjadi nova (ledakan bintang) atau kecerahan misterius yang berkobar.
Jika Matahari tiba-tiba meniupkan gumpalan cairannya, dalam delapan menit ledakan singkat dari panas radiasi akan sampai ke Bumi dan kehidupan di Bumi lenyap seketika.
Tapi, saat cahaya matahari berkurang, atmosfer Bumi berubah menjadi udara cair, dan sangat tidak mungkin ada kehidupan tanpa adanya atmosfer.
Dikatakan, karena orbit bulan melambat, Bumi akan menarik bulan semakin dekat. Kondisi ini menyebabkan gelombang pasang raksasa juga ledakan inti Bumi yang memuntahkan lava dalam volume sangat besar.
Padahal bila mereka lebih merujuk kepada kitab Suci Al Quran dan Hadis Nabi SAW, tentunya pengetahuan mereka tentang hari kiamat bahkan hari sesudah kiamat menjadi lebih jelas dan gamblang, dan yang terpenting tentunya apa yang harus disiapkan oleh hamba Allah untuk hadapi hari tersebut….(Red_ Eramuslim)
(sj/viva/Popularscience)
0 comments:
Post a Comment