JAKARTA (voa-islam.com) - Bapeskis
(Badan Pembinaan Rohani Islam) yang membidani lahirnya Yayasan Baitul
Mal – Bank Rakyat Indonesia (YBMBRI) bertugas mengelola zakat bagi
pegawai BRI yang dipungut dari potongan gaji 2,5 persen setiap
bulannya. Subhanallah, dana yang terkumpul dari karyawan BRI di seluruh
Indonesia mencapai + 6 Milyar setiap bulannya.
Menurut Ketua Bapekis Bank Rakyat Indonesia, H. Ahmad
Suparli, tugas Bapekis BRI adalah membantu dan mempermudah karyawan yang
bekerja di lingkungan BRI yang berkaitan dengan kerohanian. Bukan hanya
memfasilitasi kegiatan pengajian, menambah wawasan keagamaan, tapi juga
soal pernikahan.
Sebagai lembaga kerohanian Islam, Bapekis BRI bertujuan untuk
menegakkan kalimat Allah di lingkungan karyawan BRI. Disamping pengajian
rutin yang digelar satu bulan dua kali dan mengadakan shalat jumatan,
rohis BRI juga mengajak karyawan BRI untuk belajar membaca Al Qur’an.
Kegiatan lain yang menjadi program unggulan Bapekis
BRI adalah membentuk lembaga KBIH untuk karyawan BRI dan masyarakat
umum. Lembaga bimbingan haji regular ini berada dibawah Departemen
Agama.
Pungut Zakat Karyawan
Yang menarik, Bapeskis juga membidani lahirnya Yayasan
Baitul Mal – Bank Rakyat Indonesia (YBMBRI). Yayasan ini tugasnya adalah
mengelola zakat bagi pegawai BRI yang dipungut dari dua setengah persen
gajinya. YBMBRI ini secara structural berada dibawah BRI, namun secara
kelembagaan terpisah.
“Adalah Joko Santoso Mulyono yang mencetus YBMBRI, - direksi BRI
sebelumnya, ingin karyawan BRI hidup berkah. Pegawai BRI bukan sekedar
menerima gaji, tapi juga mengeluarkan zakat. Awal digulirkan kebijakan
ini, banyak yang tidak berkenan, tapi kami berjuang agar pekerja mau
mengeluarkan zakat dari potongan gajinya. ”
Salah satu alasan karyawan enggan menyisihkan gajinya,
karena merasa sudah berzakat. Misalnya, ia mengaku sudah memiliki anak
asuh maupun anak yatim binaan. Yang pasti, tidak semua semua karyawan
BRI melakukan itu.
Yayasan Baitul Mal BRI di masa Dirut Rujito, membuat SK
karyawan agar mengeluarkan zakat dari potongan gajinya. “Siapa yang
tidak setuju dengan program direksi, maka dipersilahkan mengirim surat
secara langsung ke Dirut. Sebelumnya, karyawan boleh memotong 1%, atau
1,5, 2%. Lalu pada masa direksi Sofyan Basir, telah diwajibkan. Tahun
2010 dibuatlah SK di seluruh Indonesia. Dengan memungut zakat dari
potongan gaji karyawan sebanyak 2,5%, dalam satu bulan bisa terkumpul +6 Milyar,” paparnya.
Tahun 2011, 50% dana karyawan BRI masih dikelola oleh
Kanwil BRI masing-masing, dan setengahnya lagi dikelola oleh YBMBRI.
Jumlah dana yang terhimpun tidak sampai 6 M. Kemudian, tahun 2012,
seluruh dana zakat dikelola oleh kantor pusat. Hasilnya, dalam satu
bulan mencapai 6 Milyar. Dana yang terkumpul di pusat lalu diserahkan
lagi ke kanwil-kanwil atas dasar pemohonan, mulai dari beasiswa untuk
pelajar tingkat SD hingga Perguruan Tinggi.
Angkanya fantastis hingga
12 ribu anak
Selain beasiswa, YBMBRI juga mengadakan pengobatan
gratis melalui dana yang terhimpun. “Jadi, Bapekis BRI tidak hanya
mengurus soal shalat jumatan saja, atau pengajian, dan pernikahan, tapi
lebih luas lagi, seperti safari dakwah ke daerah-daerah. Kami
menghadirkan ustadz untuk didatangkan ke kanwil BRI di daerah, misalnya
ke Denpasar , Surabaya, hingga Aceh.”
Sinergis yang dilakukan Bapekis BRI dan YBMBRI juga
menggelar khitanan. Suparli yakin, berkahnya Bank BRI karena do’anya
kaum dhuafa yang telah dibantu. “Kami punya program BRI Peduli dan
Baksos, dimana ada musibah banjir, BRI selalu hadir dengan membuka posko
banjir. Kami sadar, BRI dibesarkan oleh masyarakat. Karena itu kami
berusaha untuk selalu dekat di hati masyarakat,” tukas Suparli. [Desastian]
0 comments:
Post a Comment