REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG---Di tengah ambisi Korut melancarkan
serangan nuklir, ada nama Reaktor Yongbyon yang terungkap. Seperti
apakah sebenarnya reaktor yang konon menjadi andalan Korut itu?
Reaktor Yongbyon secara teknis tidak beroperasi selama
bertahun-tahun. Namun Siegfried Hecker, ilmuwan nuklir dari Stanford
University yang diyakini merupakan orang Barat terakhir yang telah
mengunjungi kompleks nuklir Yongbyon, mengatakan reaktor riset tersebut
ada dalam status “standby” atau bersiap sejak Juli 2007 seperti dilansir
situs voa.
“Jika mereka membangkitkan reaktor itu kembali, yang saya perkirakan
memerlukan wkatu sedikitnya enam bulan, mereka dapat memproduksi sekitar
enam kilogram plutonium (cukup untuk satu bom) per tahun,” ujar Hecker
dalam laman Stanford. Ia mengatakan perlu tiga atau empat tahun untuk
Korea Utara sebelum negara itu bisa mendapatkan 12 kilogram plutonium,
yang cukup untuk dua senjata lagi.
Gambar-gambar satelit yang dipublikasikan 38North, laman spesialis
Korea Utara, menunjukkan adanya aktivitas pembangunan baru di situs
reaktor dari awal Februari sampai akhir Maret. Laman tersebut menuliskan
bahwa gambar-gambar itu mengindikasikan pembangunan telah dimulai
sepanjang jalan dan menuju belakang gedung reaktor.
Mark Fitzpatrick dari lembaga riset International Institute for
Strategic Studies di London mengatakan ada kemungkinan bahwa reaktor
Yongbyon dianggap tidak dapat beroperasi untuk alasan-alasan yang tidak
jelas. “Merupakan misteri untuk saya mengapa mereka belum
mengaktifkannya sebelum ini,” ujarnya. “Jawaban paling logis adalah
mereka tidak bisa melakukannya. Namun tidak ada yang pasti di sini.”
Jika reaktor tersebut dapat berfungsi, ujar Fitzpatrick, maka waktu enam bulan untuk mengaktifkannya masuk akal.
0 comments:
Post a Comment