Kairo (voa-islam.com) Orang-orang
Ortodok memang tak tahu diuntung. Sudah mendapatkan dan dijamin hak-hak
dasarnya, hak untuk hidup, hak beribadah sesuai dengan keyakinan, hak
berserikat, hak berekspressi, dan melakukan aktifitas lainnya, tetapi
masih merasa didiskriminasikan. Merasa mendapatkan perlakuan tidak adil
oleh pemerintahan Islam dibawah Presiden Mohamad Mursi.
Orang-orang
Kristen Ortodok di Mesir, terus menghujat, menggerogoti, dan berusaha
menghancurkan pemerintahan dibawah Presiden Mesir Mohamad Mursi.
Orang-orang Kristen Ortodok menggalang kekuatan kaum nasionalis,
sekuler, dan dengan dukungan Zionis-Israel, Amerika Serikat dan Uni
Eropa, berusaha menumbangkan pemerintahan Mursi melalui aksi jalanan.
Di
mana Mesir, sejak perubahan politik dan sekarang dibawah Presiden
Mursi, tak pernah merasakan ketenangan dan ketenteraman. Terus diguncang
oleh aksi jalanan yang begitu hebat. Mereka tidak menghendaki
pemerintahan Mesir, dibawah kalangan Islamis. Orang-orang Kristen
Ortodok merasa sangat kecewa dengan jatuhnya Mesir ke tangan kaum
Islamis.
Gerakan
demi gerakan terus mereka lakukan guna mengguncang pemerintahan Mursi.
Mereka tidak ingin pemerintahan Mursi stabil, dan bisa memperbaiki
kondisis ekonomi Mesir. Huru-hara tak pernah henti. Bahkan, orang-orang
Kristen Ortodok berkomplot dengan kekuatan nasionalis dan sekuler,
mengepung Istana, membakar kantor Ikhwan di Kairo, dan melakukan
tindakan anarkhis lainnya.Belakangan
ketegangan semakin memuncak antara orang-orang Kristen Ortodok dengan
kalangan Muslim di Kairo, karena ulah mereka yang sudah sangat
mengganggu dan membahayakan Muslim. Maka, puncaknya bentrok antara
Kristen Ortodok dengan Muslim. Peristiwa itu mengakibatkan, satu orang 4
orang tewas dan lebih dari 80 terluka dalam bentrokan di Katedral
Ortodoks di pusat kota Kairo pada hari Minggu.
Kantor
berita negara MENA mengatakan 84 orang cedera dalam pertempuran yang
menghebat antara Kristen Ortodok dengan Muslim di Kairo. Mereka
bertempur di sekitar Katedral, berlangsung berjam-jam dengan
menggunakan batu, bom molotov, dan senjata.
Polisi
menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, namun bentrokan terus
larut malam. Kalangan Kristen Koptik tidak mau berhent dan terus
melakukan perlawanan hingga dini hari. Kaum Kristen Koptik yang sangat
brutal melakukan perlawanan sepanjang malam. Sebelumnya,
berlangsung beberapa kali kekerasan yang terburuk antara Kristen Koptik
dengan Muslim, pada hari Jumat,yang menewarskan 4 Kristen dan satu
Muslim tewas di El KHUSUS, utara Kairo, ketika terjadi bentrok dan
keduanya Kristen Koptik dan Muslim, saling tembak menggunakann senjata.Bentrokan
meletus hari Minggu, ketika ratusan orang Koptik marah datang ke
upacara pemakaman di Katedral St Mark, meneriakkan "Dengan darah dan
jiwa kita akan mengorbankan diri kita sendiri untuk salib". Beberapa
juga meneriakkan slogan-slogan selama upacara menghujat Presiden
Mohamed Mursi, karena dianggap gagal melindungi orang Kristen.
Tak lama usai kebaktian gereja yang sangat emosional, di mana keluarga orang Koptik yang mati menangis, para jemaah yang muda meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan mulai melemparkan batu ke petugas polisi di luar katedral, ungkap seorang wartawan Reuters di tempat kejadian.Beberapa pengunjuk rasa, diyakini orang Koptik, menghancurkan enam mobil pribadi dan membakar mobil yang ada, kemudian mendorong reaksi marah dari Muslim yang tinggal di lingkungan, selanjutnya melawan dengan melemparkan bom bensin buatan dan batu ke arah mereka, ujar seorang saksi mata."Orang-orang Kristen meneriakkan slogan-slogan memprovokasi warga," kata Ahmed Mahmoud, ujar seorang warga Muslim. "Kemudian bentrokan dimulai, mereka melemparkan batu, dan mereka (orang Kristen) menyala api dan mereka menembaki kami dengan senjata", ujar seorang Muslim.
Paus Tawadros mengutuk kekerasan dan mendesak semua orang Mesir untuk tetap tenang dan "berpikir dengan hati-hati" untuk melestarikan bangsa, kata MENA.Sekelompok Muslim menunjukkan solidaritas mereka dengan orang-orang Kristen dengan menghadiri upacara pemakaman. Koptik memungkinkan mereka untuk melakukan magrib di halaman katedral."Mereka datang untuk menyampaikan belasungkawa mereka dan untuk menunjukkan solidaritas, untuk menunjukkan ini bukan tentang orang Kristen terhadap umat Islam," kata Wageh, yang tergerak oleh gerakan mereka.Mursi, yang menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis pada bulan Juni, dan berjanji melindungi hak-hak Koptik, yang berjumlah 10 persen dari 84 juta penduduk Mesir.Namun, banyak orang Kristen di pemakaman menyerukan Mursi dan sekutu Islam mundur dari jabatannya, beberapa dari mereka meneriakkan "Darah orang Kristen tidak murah, Mursi, Anda penjahat." Memang orang Kristen Koptik itu tidak tahu diuntung.
Tak lama usai kebaktian gereja yang sangat emosional, di mana keluarga orang Koptik yang mati menangis, para jemaah yang muda meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan mulai melemparkan batu ke petugas polisi di luar katedral, ungkap seorang wartawan Reuters di tempat kejadian.Beberapa pengunjuk rasa, diyakini orang Koptik, menghancurkan enam mobil pribadi dan membakar mobil yang ada, kemudian mendorong reaksi marah dari Muslim yang tinggal di lingkungan, selanjutnya melawan dengan melemparkan bom bensin buatan dan batu ke arah mereka, ujar seorang saksi mata."Orang-orang Kristen meneriakkan slogan-slogan memprovokasi warga," kata Ahmed Mahmoud, ujar seorang warga Muslim. "Kemudian bentrokan dimulai, mereka melemparkan batu, dan mereka (orang Kristen) menyala api dan mereka menembaki kami dengan senjata", ujar seorang Muslim.
Paus Tawadros mengutuk kekerasan dan mendesak semua orang Mesir untuk tetap tenang dan "berpikir dengan hati-hati" untuk melestarikan bangsa, kata MENA.Sekelompok Muslim menunjukkan solidaritas mereka dengan orang-orang Kristen dengan menghadiri upacara pemakaman. Koptik memungkinkan mereka untuk melakukan magrib di halaman katedral."Mereka datang untuk menyampaikan belasungkawa mereka dan untuk menunjukkan solidaritas, untuk menunjukkan ini bukan tentang orang Kristen terhadap umat Islam," kata Wageh, yang tergerak oleh gerakan mereka.Mursi, yang menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis pada bulan Juni, dan berjanji melindungi hak-hak Koptik, yang berjumlah 10 persen dari 84 juta penduduk Mesir.Namun, banyak orang Kristen di pemakaman menyerukan Mursi dan sekutu Islam mundur dari jabatannya, beberapa dari mereka meneriakkan "Darah orang Kristen tidak murah, Mursi, Anda penjahat." Memang orang Kristen Koptik itu tidak tahu diuntung.
0 comments:
Post a Comment