Jan Carlo Barca beserta robot buatannya (Foto: Watoday)
MELBOURNE - Ilmuwan mengembangkan segerombol robot yang
mampu terbang dan ditujukan untuk misi penyelamatan. Robot canggih yang
dapat melayang di udara ini mengandalkan baling-baling sebagai tenaga
penggeraknya.
Dilansir Watoday, Senin (1/4/2013), ide membuat robot yang bergerak secara berkelompok di udara seperti kawanan lebah terdengar begitu mengerikan. Namun, Jan Carlo Barca sebagai anggota pendiri Monash Swarm Robotics Laboratory di Melbourne tertarik untuk menciptakan jenis robot tersebut.
"Ide saya adalah bahwa orang bisa menggunakannya seperti alat untuk menyelamatkan nyawa dan (untuk penggunakan) di industri," ujar Barca. Ia mengembangkan delapan robot yang dapat saling berkoordinasi satu sama lain sebagai tim penyelamat atau tim pencarian.
Tujuan utamanya ialah untuk mengembangkan segerombol robot yang digunakan dalam pencarian sumber daya alam, eksplorasi serta pemetaan lingkungan. Kemampuan melayang di udara ini juga bisa dimanfaatkan untuk patroli perbatasan, pengawasan serta pekerjaan konstruksi.
Robot yang berkerumun adalah sebuah teknologi baru yang direncanakan untuk menggunakan prinsip-prinsip yang diamati dalam sistem biologis. Sistem tersebut misalnya seperti yang ada pada koloni serangga, kawanan burung, ikan, bahkan koloni bakteri.
Di Amerika Serikat, pekerjaan sedang dilakukan untuk mengoordinasikan kawanan drone (sejenis pesawat tak berawak). Selain itu, peneliti University of Pennsylvania juga berhasil menerbangkan delapan hingga sepuluh quadcopters (robot dengan empat baling-baling) kecil.
Ide yang diusung Barca ialah mengembangkan alat yang akan memungkinkan pasukan robot bergerak di tanah dan di udara. Robot pintar ini juga dapat berkomunikasi satu sama lain melalui pengawasan satu orang di lokasi terpencil. (fmh)
Dilansir Watoday, Senin (1/4/2013), ide membuat robot yang bergerak secara berkelompok di udara seperti kawanan lebah terdengar begitu mengerikan. Namun, Jan Carlo Barca sebagai anggota pendiri Monash Swarm Robotics Laboratory di Melbourne tertarik untuk menciptakan jenis robot tersebut.
"Ide saya adalah bahwa orang bisa menggunakannya seperti alat untuk menyelamatkan nyawa dan (untuk penggunakan) di industri," ujar Barca. Ia mengembangkan delapan robot yang dapat saling berkoordinasi satu sama lain sebagai tim penyelamat atau tim pencarian.
Tujuan utamanya ialah untuk mengembangkan segerombol robot yang digunakan dalam pencarian sumber daya alam, eksplorasi serta pemetaan lingkungan. Kemampuan melayang di udara ini juga bisa dimanfaatkan untuk patroli perbatasan, pengawasan serta pekerjaan konstruksi.
Robot yang berkerumun adalah sebuah teknologi baru yang direncanakan untuk menggunakan prinsip-prinsip yang diamati dalam sistem biologis. Sistem tersebut misalnya seperti yang ada pada koloni serangga, kawanan burung, ikan, bahkan koloni bakteri.
Di Amerika Serikat, pekerjaan sedang dilakukan untuk mengoordinasikan kawanan drone (sejenis pesawat tak berawak). Selain itu, peneliti University of Pennsylvania juga berhasil menerbangkan delapan hingga sepuluh quadcopters (robot dengan empat baling-baling) kecil.
Ide yang diusung Barca ialah mengembangkan alat yang akan memungkinkan pasukan robot bergerak di tanah dan di udara. Robot pintar ini juga dapat berkomunikasi satu sama lain melalui pengawasan satu orang di lokasi terpencil. (fmh)
0 comments:
Post a Comment